YAYASAN YATIM & DU’AFA ALKAUTSAR 561, MENERIMA PENYALURAN ZAKAT, INFAQ, WAKAF DAN SHODAQOH

Minggu, 26 Maret 2023

Akhlaqul Karim Bab Istigfar


 ISTIGFAR

  •   Makna Istigfar 

Secara etimologi istighfar berasal dari bahasa Arab ghafara-yaghfiru-ghufrân yang berarti mâlibâsu yaṣûnahu ‘ani al-danasi (pakaian yang bersih dari kotoran). Kata yang semakna dengan ghufrân adalah maghfiroh, yang artinya penutupan atau pengampunan yang diberikan Allah SWT terhadap kejahatan yang dilakukan oleh manusia.

Sedangkan secara terminologi istighfar adalah kata yang ditambahkan (huruf Jiyadah)  tiga huruf alif, sin, dan ta akan menjadi istaghfara-yastaghfIrû-istighfârân maknanya ṭalabu al-maghfiroh (meminta ampun). Ampunan bukan hanya untuk menghapuskan dosa akan tetapi sebagai pemeliharaan dari kejahatan dan dosa. Menurut al-Râghib al-Aṣfahânî kata istighfar adalah meminta ampunan dengan ucapan dan perbuatan, karena apabila istighfar hanya sekedar ucapan saja tanpa diiringi perbuatan yang baik maka hal tersebut termasuk pekerjaan pendusta.

Dengan demikian istighfar ialah suatu perkara istimewa yang dianugrahkan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya, supaya manusia termotivasi ke jalan yang benar dan kembali kepada-Nya. Istighfar juga dapat mendatangkan kebaikan dan mencegah kejahatan di dunia maupun di akhirat bagi manusia.

  • Syarat-Syarat Istigfar

Menurut Yusuf Al-Qardhawi, Istighfar yang diterima oleh Allah SWT harus memenuhi syarat khusus, antara lain:

1.       Niat yang benar dan ikhlas semata ditujukan kepada Allah SWT (QS. Al-Bayinah : 5)

2.       Hati dan lidah secara bersamaan melakukan istighfar.

Mengucapkan istigfar tidak hanya lidahnya yang berkata sementara hatinya ingin terus melakukan maksiat. Menurut  Ibnu Abbas r.a berkata, “orang yang beristighfar kepada Allah SWT dari suatu dosa sementara ia masih terus menjalankan dosa itu maka ia seperti orang yang sedang mengejek Rabbnya!”. Seorang sufi besar Rabi’ah al-‘Adawiyah r.a berkata, “istighfar kita butuh kepada istighfar lagi! Jika istighfar kita hanya dengan lidah saja, tidak disertai dengan hati”. Maksudnya istighfar yang dilakukan dengan kelalaian hati, butuh kepada istighfar lagi dari kelalaian itu sendiri.

  • Tujuan Istighfar

Manusia beristighfar pasti memiliki tujuan, diantaranya:

a.     Istighfar merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

b.    Istighfar merupakan sebab untuk diampuninya dosa.

c.     Kekuatan menjadi bertambah dengan istighfar.

d.    Penyebab mendapatkan kesenganan yang baik.

e.     Terhindar dari azab Allah SWT. Allah SWT tidak akan mengazab orang yang selalu beristighfar.

f.     Istighfar merupakan kebutuhan seorang hamba. Ia dibutuhkan oleh hamba-hamba Allah SWT karena mereka selalu berbuat kesalahan sepanjang malam dan siang hari.

g.    Penyebab turunnya rahmat Allah SWT.

h.    Istighfar merupakan kaffarat (Penghapus dosa) yang dilakukan dalam suatu majlis.

i.      Mengikuti Sunnah Nabi SAW.

Ibnu al-Qayyim mengatakan bahwa memohon ampun memiliki pengaruh besar dalam menghilangkan penderitaan, ketakutan, kesedihan, kesulitan, dan penyakit hati. Orang yang biasa melakukan dosa pada gilirannya akan merasakan kebosanan, dan pada saat itulah ada keinginan untuk melakukan dosa-dosa yang lain. Cara menghilangkannya adalah Kalimat istighfar diucapkan dengan penuh keikhlasan untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca istighfar setiap saat, agar selalu didekatkan kepada Allah SWT. Apabila mengucapkan istighfar dengan hati yang ikhlas, walaupun hanya satu kali. Maka Allah SWT akan mengampuni pembacanya. Allah SWT selalu mengampuni dosa-dosa hambanya betapapun besar dan banyaknya selama hambanya mau meminta ampunan kepadanya.

  • Manfaat Istighfar

Ada beberapa manfaat seorang muslim mengucapkan Istigfar antara lain:

a.       Mendapat pengampunan dari Allah SWT dan rizki yang tidak terduga.

b.       Menenangkan diri ketika marah.

c.       Mendapatkan jalan keluar dari kesusahan dan kesempitan.

d.       Istighfar tempat berlindung kaum mukminin saat muncul tanda-tanda ancaman Allah SWT yang diciptakan-Nya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya, seperti gerhana.

e.       Istighfar merupakan obat kekeringan, kemandulan, dan kemiskinan.

f.        Istighfar sifat kaum mukmin yang mendapat sanjungan Allah SWT

  • Contoh penerapan istighfar di dalam Alqur’an

a)       Nabi Shaleh as menyuruh golongan yang menolak ajakannya untuk Istighfar (memohon ampun) Kepada Allah SWT.

“Dia berkata: "Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat". (QS. An-Naml: 46)

 Menurut Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah ia menjelaskan tentang kaum Nabi Shaleh as. Ia menyuruh kaumnya untuk menyembah Allah SWT. Ada yang mengikuti ajakannya dan ada pula yang menolak ajakannya, ini menjadikan kaumnya menjadi dua golongan. Nabi Shaleh mengajak dan menyuruh mereka (golongan yang menolak) memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa selama mereka perbuat. Supaya mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT.

Sedangkan Abu Ja’far mengatakan dalam pandangannya: hendaklah mereka (kaum yang menolak ajakan Nabi Shaleh as) meminta ampun kepada Allah SWT. Maksudnya adalah mengapa kamu tidak bertaubat kepada Allah SWT atas kekafiran kalian dan tidak mendapat hukuman atas kesalahan besar yang telah dilakukan. Tuhanmu akan memberikan rahmat-Nya kepada kalian dengan permohonan ampunan kalian kepada-Nya atas kekafian kalian.

b)      Memohon Ampun Dari Perbuatan Dosa Dan Bertaubat.

Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat nya yang berbunyi

 “Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun”. (QS. Nûh: 10)

Menurut  tafsir Al-Thabari, dijelaskan bahwa Nabi Nuh as menyuruh mereka untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosamu dan bertaubatlah kepada-Nya atas kekufuran dari syirik dan bersikap ikhlas dalam menyembah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun bagi orang yang kembali kepada-Nya dan bertaubat dari dosa-dosanya. Sedangkan dalam kitab Tafsir Qurthubi menekankan tentang memohon ampun dari dosa-dosamu yang terdahulu dengan mengikhlaskan keimanan. Dan Allah SWT mendorong mereka agar bertaubat.


0 comments:

Posting Komentar