Kamis, 18 Desember 2014
Laporan Dana Diterima Oleh AlKautsar561 Nop'14
Desember 18, 2014
No comments
Bismillahirrohmanirrohim
Berikut kami lampirkan laporan dana masuk bulan Nopember 2014 ke Yayasan Alkautsar561 Tasikmalaya.
Dana ini diperuntukan bagi beberapa pos kegiatan tergantung pesanan dari penitip. Beberapa pos diantaranya: Pendidikan+biaya hidup anak2 yatim/prasejahtera, santunan sosial(jompo/prasejahtera), wakaf tanah, wakaf bangunan pondok/pendukungnya, pemberdayaan masyarakat, mustahik zakat lainnya.
Untuk bulan beberapa bulan terakhir banyak kebutuhan yang nilainya tinggi sehingga dana yang diterima lebih kecil dari yang dibelanjakan. Alhamdulillah kebutuhan anak2 khususnya masih tercukupi dan masih ada saldo dari bulan-bulan sebelumnya.
Terima kasih kepada semua donatur. Jazakallohu khoiron katsiron. Semoga Alloh menerima amal jariyahnya, memberkahi harta sisa dan menggantinya dg kebaikan yg banyak di dunia dan akhirat. Dana yang Bapak/Ibu titipkan telah menjadi ilmu pengetahuan, hafalan ayat-ayat Alqur-an, kebahagiaan, kesehatan, semangat beribadah dan lantunan do'a-do'a mereka untuk kita semua dan negara Indonesia bahkan dunia. Sungguh besaaaaar arti semua ini bagi perkembangan islam di Indonesia bahkan dunia untuk masa kini dan mendatang.
Subhanalloh
wassalam
AK561
Jumat, 05 Desember 2014
Adab Bersedekah
Desember 05, 2014
No comments
Oleh: H. Aep Saepulloh
Darusmanwiati MA. (Kandidat Doktor Universitas Al-Azhar Mesir)
Sedekah
merupakan amalan yang sangat mulia dalam ajaran Islam, namun tentunya harus
sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Rasulullah Saw. Ada beberapa adab yang
perlu diperhatikan oleh mereka yang hendak bersedekah, agar sedekahnya diterima
oleh Allah dan mendapatkan pahala yang sangat besar. Paling tidak, ada sembilan
adab yang perlu diketahui bersama. Diantaranya pertama, Niat yang ikhlas hanya karena Allah
Niat merupakan hal terpenting dalam semua amal perbuatan. Diterima tidaknya
suatu amal perbuatan, tergantung niatnya. Apabila niatnya tulus karena Allah,
maka amalnya akan diterima, sekalipun amal tersebut kecil dan sepele.
Sebaliknya, apabila niatnya bukan karena Allah, maka sebesar apapun amal
perbuatan tersebut, tetap tidak berpahala, malah menuai dosa. Dalam sebuah
hadits Rasulullah pernah mengutarakan: “Manusia kelak akan dikumpulkan
berdasarkan niatnya” (HR. Ibn Majah dari Jabir, hadits ini dinilai shahih oleh
Albany).
Imam
as-Samarqandy pernah menuturkan sebuah kisah, sebagaimana tertuang dalam bukunya,
Tanbiihul Ghaafiliin, suatu hari seorang hamba shaleh dari Bani Israil
melewati gunung pasir yang sangat menggunung, lalu ia berkata dalam hatinya: “Sungguh saya sangat berharap
seandainya dalam waktu satu detik ini, tumpukan pasir berubah menjadi makanan,
sehingga saya dapat sedekahkan kepada orang-orang Bani Israil yang kini sedang
ditimpa kelaparan dan paceklik”. Allah lalu mewahyukan kepada Nabi nya saat
itu, agar ia menyampaikan kepada hamba tadi bahwa Allah telah mencatat niat dan keinginannya itu
sebagai pahala orang yang bersedekah dengan setumpuk makanan yang sangat
banyak.
Kedua,
tidak diperbolehkan bagi yang bersedekah untuk menyebut-nyebut sedekahnya itu
dengan maksud riya, ingin dipuji oleh orang lain, juga tidak boleh menyakiti
orang yang disedekahinya. Karena apabila hal ini dilakukan, maka pahala
sedekahnya hilang dan sia-sia. Sebagaimana telah jelas disebutkan dalam QS.
Al-Baqarah: 264. DR. Sayyid Husain
al-‘Affany dalam kitab Tartiib al-Afwaah (2/43) menyebutkan tentang
kisah-kisah ulama terdahulu ketika bersedekah,
Adalah Sufyan ats-Tsaury apabila ada pengemis datang, ia sangat
berbahagia, bahkan ia menyambutnya dengan mengatakan: “Selamat datang wahai
orang yang akan mencuci kesalahan dan dosa saya”. Fudhail bin ‘Iyadh pun
demikian. Setiap peminta-minta datang, ia selalu menyambutnya dengan penuh
hangat sambil berkata, Mereka fakir miskin yang akan membawa bekal-bekal kita
untuk akhirat kelak tanpa bayaran. Mereka akan meletakkannya (pahala sedekah)
dalam timbangan kelak di hadapan Allah.
Ketiga,
walaupun sedekah dengan terang-terangan bukan dengan maksud riya diperbolehkan
sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 271 namun sebaiknya
bersedekah dlebih baik engan sembunyi-sembunyi, tidak perlu diketahui orang
lain. Karena dengan demikian, akan lebih terjaga dari perbuatan riya’ (ingin dipuji orang lain). Di samping itu,
dengan memberikan secara diam-diam lebih menjaga kehormatan dan harga diri
orang fakir miskin. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “Ada tujuh
golongan di mana Allah kelak akan menaungi mereka, pada saat tidak ada naungan
selain naunganNya, (diantaranya) seseorang yang bersedekah, ia sembunyikan
sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan
tangan kanannya (HR. Muslim).
Keempat,
Ibnu Qudamah al-Maqdisy dalam bukunya Mukhtashar Minhaajul Qashidin
mengatakan bahwa paling tidak ada enam kriteria yang sebaiknya diperhatikan
dari orang-orang yang akan menerima shadaqah kita (tentu selain delapan
kelompok yang berhak menerima shadaqah sebagaimana disebutkan dalam surat
at-Taubah ayat 60). Diantaranya adalah orang yang sholih dan bertaqwa, orang
yang berilmu dan mencari ilmu Rasulullah saw bersabda: “Jangan kamu berteman
(bersahabat dekat) kecuali dengan orang mukmin, dan sebaiknya yang memakan
makanan kamu adalah orang yang bertakwa” (HR. Ahmad dengan sanad shahih).
Kelima,
hendaklah memandang kecil shadaqah yang dikeluarkan. Karena dengan demikian,
orang yang bersedekah lebih dapat merendahkan hati dan lebih terhindar dari
sifat sombong atau tinggi hati. Muhammad
Abdul Athi Buhairy dalam Minhaajus Shaalihiin fil Aadab al-Islaamiyyah pernah menukil perkataan ulama yang
menyebutkan, “Perbuatan baik, setiap kali dipandang kecil, maka
ia akan menjadi besar di hadapan Allah. Dan perbuatan dosa,
setiap kali dipandang besar dosanya, maka ia akan menjadi kecil dosanya di
hadapan Allah” ulama lainnya mengatakan, “Suatu kebaikan belum sempurna kecuali
ada tiga unsur di dalamnya: memandang kecil, menyegerakan dan sembunyi-sembunyi
dalam melaksanakannya”.
Keenam,
Harta
yang diberikan untuk shadaqah sebaiknya dipilih dari harta yang paling baik dan
paling disukai, hal ini telah banyak dijelaskan dalam Alquran seperti dalam QS.
Ali Imran: 92 dan bahkan Allah mencela orang yang selalu memberi sesuatu yang
jelek untuk Allah Sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nahl: 62. Kini
mari teladani beberapa riwayat para ulama salaf shaleh yang luar biasa dalam
berderma ini, diantaranya suatu hari seorang pengemis mengetuk pintu Rabi bin
Khaitsam. Rabi’ lalu mengatakan kepada para pelayannya, “Berikan dia gula yang
banyak”. Mereka menjawab: “Kami akan memberikan roti, biar lebih bermanfaat
bagi dia”. Rabi’ kembali berkata: “Berikan gula, karena saya lebih menyukai
gula” Subhanallah.
Ketujuh,
hendaklah
bersedekah dengan harta halal, bukan
dari harta haram. Hal ini mengingat bahwa shadaqah tidak akan diterima apabila
dari harta haram. Allah sangat tegas dalam al-Qur’an mengingatkan hal ini:“Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi
untuk kamu” (QS. Al-Baqarah: 267).
Kedelapan,
sebaiknya bersedekah sekalipun tidak memiliki uang yang banyak. Atau dengan
bahasa lebih mudah, sekalipun dalam waktu suka maupun duka, waktu ada ataupun
tidak ada. Allah memasukkan orang yang seperti ini di antara ciri orang yang
bertakwa. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali Imran: 133, 134. Imam
as-Samarqandy dalam bukunya Tanbiihul Ghaafiliin mengatakan, diantara hal
yang akan menambah harta yang disedekahkan dan membesarkan pahala sedekah
adalah selalu bersedekah sekalipun dari harta yang sedikit (sekalipun tidak
mempunyai banyak uang).
Kesembilan,
Termasuk adab dalam bersedekah adalah berdoa, baik orang yang memberikan
atau yang menerima shadaqah dan baik shadaqah berupa shadaqah wajib yaitu
zakat, maupun shadaqah sunnat yaitu infak. Hal ini merupakan anjuran yang
apabila dilakukan akan mendapatkan pahala sunnat. Yang bersedekah hendaknya
mengucapkan, Allaahummaj’alhaa maghnaman, walaa taj’alhaa maghraman
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah shadaqah
saya ini sebagai simpanan kelak, dan jangan Eukau jadikan dia sebagai
kerugian”. (HR. Ibnu Majah) atau Robbanaa taqabbal minnaa, innaka antas
sami’ul ‘aliim. “Ya Tuhan kami terimalah
daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui" (QS. Al-Baqarah: 127). Sementara bagi yang menerima (baik petugas zakat atau mustahik zakat)
atau mengambil harta shadaqah baik zakat maupun infak, ketika mengambil harta
tersebut sangat dianjurkan membaca doa, Alloohumma sholli ‘alaih
Artinya: “Ya Allah berikan kedamaian
baginya (bagi pemberi shadaqah)” (HR. Bukhari)
Penulis bisa dihubungi melalui email: aepmesir@yahoo.com
Kamis, 04 Desember 2014
Dicari: Donatur Anak Yatim/Dhu'afa
Desember 04, 2014
No comments
Bismillahirrohmanirrohim
Mari kita tingkatkan pendidikan anak-anak Indonesia.
Anak-anak yatim yg tinggal di kampung-kampung hampir gak ada yg menyentuh. jauh beda dg di kota, kiriman sembako mengalir deras, kadang sampai dijual saking berlebih. Bulan romadlon orang ngantri untuk ngajak buka bersama, ngasih paket lebaran. Ada juga yg ngajak pesta ulang tahun dg makanan yg serba wah. yang zakatpun berduyun-duyun. Anak-anak yatim di desa? siapa yg mau peduli? penduduk sekitarpun sama susahnya. Penghasilan mereka perkeluarga Rp.15rb/hari sudah bagus. Buat beli beras Rp10.000/kg sisa Rp.5.000 buat beli 1 potong kecil tempe, ikan asin,t minyak gorengnya gak ada, buat keperluan sekolah anaknya?. Kondisi seperti ini terjadi di hampir semua desa. Orang kota gak akan percaya kan? bahkan bagi klga yg sudah jompo hanya mengandalkan pemberian anaknya yg sama miskinnya karena gak sekolah tinggi, paling banter jadi buruh atau tukang kuli untuk biayai kluarganya pun kadang gak cukup. Ini akan terus menerus turun temurun bahkan semakin lama semakin menurun kualitas hidupnya.
Dengan memperbaiki pendidikan semua persoalan di atas akan teratasi. Generasi berikutnya akan makin baik dan baik. Jika kita sekolahkan satu anak, dia akan punya penghasilan/pekerjaan bagus. Tentunya dia akan mampu nyekolahin anaknya lebih baik lagi, terus menerus sperti itu. Maka akan tumbuh generasi yg berkembang baik pendidikannya maupun taraf hidupnya, dan akhirnya akan tercipta masyarakat yg gemah ripah. Insya Alloh.
Adakah yg mau bantu menjadi orang tua asuh anak yatim/piatu/yatim-piatu/
Alhamdulillah Alkautsar561 dititipi anak2 yatim/dhuafa yang
baik-baik. Walaupun setiap ada anak baru memerlukan ekstra perhatian dan kasih
yang super tulus. Maklumlah mereka berasal dari keluarga yang super biasa juga.
Kadang di rumah mereka kamar mandipun gak ada. Kalau mandi harus ke sumur
pinggir sawah atau kolam orang. Penggunaan kamar mandi pun kerap jd masalah.
Ahhh tapi semua itu memang harus dilalui. Alkautsar561 bukan hanya sekedar
ingin memberi makan, tapi memberi pendidikan lahir bathin, etika, akhlak,
pembiasaan, penyesuaian, pengenalan dg dunia 'baru' dlsb. Semoga saja mereka jd
manusia yang baik, bermanfaat bagi banyak orang dg kondisi apapun.
Ada lagi santri baru. Kemarin ada 1 anak laki kelas 5 SD
baru masuk dan minggu depan segera akan masuk 4 anak adik kakak dari kota
Tasikmalaya, anak seorang merebot masjid suatu kampus sekolah tinggi swasta di
Tasikmalaya (1 laki kelas 3 SMP dan 3 perempuan (SD) dari 7 bersaudara).
Semoga kami dapat menjalankan amanah ini dg baik. Ya Alloh mampukanlah kami mendidiknya, mengurusnya, membimbingnya dan menyayangi semuanya hingga kelak mereka menjadi manusia yg sukses, taqwa, peduli sesama dan banyak manfaatnya bagi dunia. Mampukanlah kami turut berperanserta menyelamatkan anak bangsa dari kehancuran akhlak yg sudah sangat mengerikan di negara kami tercinta ini. Lindungi kami semua dari bencana moral, dari kemiskinan, dari kebodohan, dari ketidakpedulian dan dari pengaruh buruk lingkungan dan sistem yg buruk.
Mari sahabat Alkautsar561 kita berjuang sekeras yg kita mampu menyelamatkan ummat dan bangsa kita dengan apa saja yang kita punya. Dengan harta, ilmu, kepedulian dan do'a.
Semoga kita semua diberikan kemudahan dan dilancarkan rizkinya untuk dapat
saling membantu, ... aamiinSemoga kami dapat menjalankan amanah ini dg baik. Ya Alloh mampukanlah kami mendidiknya, mengurusnya, membimbingnya dan menyayangi semuanya hingga kelak mereka menjadi manusia yg sukses, taqwa, peduli sesama dan banyak manfaatnya bagi dunia. Mampukanlah kami turut berperanserta menyelamatkan anak bangsa dari kehancuran akhlak yg sudah sangat mengerikan di negara kami tercinta ini. Lindungi kami semua dari bencana moral, dari kemiskinan, dari kebodohan, dari ketidakpedulian dan dari pengaruh buruk lingkungan dan sistem yg buruk.
Mari sahabat Alkautsar561 kita berjuang sekeras yg kita mampu menyelamatkan ummat dan bangsa kita dengan apa saja yang kita punya. Dengan harta, ilmu, kepedulian dan do'a.
Mari kita turut serta dalam 1 langkah mencerdaskan anak bangsa dari desa.
wassalam
Langganan:
Postingan (Atom)