*THE GOLDEN RULE*
(Disadur oleh: Ir. Runjai Wangsa Laksana)
Karya Shahih : Dr. Ing. Suparno Satria (Dosen Fisika ITB)
Pada Workshop Guru SMP QSBS Al Kautsar 561 selama dua hari 31 Des
20017 _ 01 Januari 2018 dengan Tema *Meracik Kurikulum Kaffah untuk
Membangun Generasi Ulul Albab_*
The Golden Rule yang diartikan Ketentuan Agung merupakan konsep
dasar/fundamen untuk memahami sunatallah (ayat-ayat kauniyah).
Petunjuk
untuk memahami sunatallah melalui metode ilmiah (scientific methods),
dengan anugerah akal manusia dapat mencapai hal itu. Hal ini yang
merupakan kelebihan manusia dibanding makhluk lain, itulah sebabnya
kenapa syaitan sangat iri atas keistimewaan penciptaan manusia ( QS Al
Araaf :12).
Al Quran dan Al Hadist (dinnul islam) yang
merupakan kompas jalan menuju Maha Pencipta harus dibenarkan melalui
akal dan dipahami oleh rasa ( IQ dan EQ menuju SQ). Jadi eksistensi
Allah serta kemahaanbesaranNya dengan semua sifat-sifatNya dan
ketentuanNya harus diakui serta dipatuhi manusia secara ruhiyah
(domain akal dan rasa secara seimbang). Akal yang dirahmati Allah yang
membuahkan ilmu pengetahuan yang shahih kemudian melahirkan manusia
'alim yang posisinya berada pada umat pertengahan (wasathan), umat
pilihan dan adil (QS Al Baqarah :143).
Muslim kaffah berada pada titik
kesetimbangan yakni tidak semata mengandalkan logika ilmiah yang akan
melahirkan insan sekuler dan tidak menerima dinnullah sebagai suatu
dogmatik yang akan melahirkan insan fanatis.
*"Sesungguhnya Kami
telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan membawa nilai-nilai yang benar
dan telah Kami turunkan Al Kitab serta perangkat pengukur keadilan agar
manusia dapat melaksanakan keadilan....* (QS Al Hadiid :25)
Al Islam sebagai manual dari seluruh aspek kehidupan makhluknya menyatakan makna keseluruhan ini dalam istilah kaffah.
Skenario Allah swt terhadap konsep "Islam kaffah" dilengkapi pula
antara lain oleh keberadaan sifat "diametris" di alam dan kehadiran
syaithan yang berperan sebagai komponen monitoring, assesment dan
evaluasi bagi manusia dalam menjalani dinamika kehidupannya.
Jika
_knowledge base society_ telah terbangun akan tercipta masyarakat
beradab dan maju. Hal ini dikarenakan islam membuka pintu akal untuk
mencari ilmu sebanyak banyaknya. Menurut Sir Syed Khan mengatakan bahwa
karya Tuhan tidak akan bertentangan dengan kata atau firmanNya. Bahkan
lebih jauh dapat dikatakan Ilmu pengetahuan merupakan tafsir yang
berkelanjutan dari wahyu Illahi. Sebab ketika Al Quran berbicara masalah
sains misalkan , maka ilmu pengetahuan harus mampu memaknai,
menjelaskan lebih luas dan lebih dalam lagi dan mengembangkannya menjadi
teknologi yang berguna bagi masyarakat luas. Jadi pearadaban islam
tumbuh dan berkembang berdasarkan patokan wahyu Ilahi sehingga akan
terbentuk masyarakat sempurna karena setiap individunya memiliki kodar
tinggi yakni derajat taqwa.
Bapak Dr. Ing. Suparno Satira akan
membimbing, membina, mengarahkan guru-guru *SMP QSBS Al Kautsar 561*
untuk meracik kurikulum teintegrasi/kaffah (Quranic Scirnce) serta
implementasinya sehingga diharapkan menghasilkan anak didik
berkeunggulan yakni Generasi Ulul Albab.
www.smpqsbs.sch.id
Kontak: 08122469045