Dalam mayarakat yang dinamis pendidikan memegang peranan penting yang sangat menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Manusia menurut Islam mendapat tugas sebagai hamba (abdi) yang harus selalu beribadah kepada Sang Pencipta (Az Zariyat : 56) dan sekaligus mendapat wewenang sebagai pengelola di muka bumi / khalifah fill ardh ( Al Baqarah: 30). Menjadi konsekuensi logis bagi umat Islam untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas agar mampu melakukan tugas dan mengemban amanah, yakni memiliki wewenang sebagai pengelola alam semesta.
Pendidikan terintegrasi Islam jawaban yang harus diperjuangkan bagi kaum pendidik untuk mampu meramu pendidikan yang bercirikan nilai nilai keislaman. Kurikulum memegang peran penting dalam menentukan haluan pendidikan Islam. Kurikulum mengandung konsekuensi penentuan arah, isi, proses pendidikan yang menentukan tingkat kualifikasi lulusan dari produk pendidikan.
Islam sebagai agama Wahyu yang menempatkan Al Qur'an sebagai sumber hukum utama dan mencakup ilmu pengetahuan yang sangat luas. Sebagaimana Allah berfirman ; " Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit ( yang berada) dalam dada dan petunjuk serta Rahmat bagi orang-orang beriman ( QS Yunus : 57).
Pengembangan kurikulum Islam menempatkan Al-Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan, merupakan bahan pelajaran inti , pengembangan terhadap dinamika kehidupan sosial yang makin kompleks, pengembangan kearah penciptaan sebagai pengembangan ilmu dan teknologi untuk kepentingan manusia itu sendiri. Jadi tidaklah berlebihan jika Yayasan Al Kautsar 561 dalam proses membangun pendidikan kepesantrenan menerapkan kurikulum terintegrasi Al Qur'an dan Sains dengan istilah Quranic Science . Melalui metode induktif tema-tema pengajaran sains yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kompetensi dasar dicari keterikatannya dengan sumber dari ayat Al Qur'an. Sudah barang tentu tidak berhenti pada ayatisasi dari tema pembelajaran yang telah ditetapkan kurikulum nasional. Maka yang dilakukan tim Litbang Yayasan Al Kautsar 561 terus melakukan kajian serius bagaimana mampu Membumikan Al Qur'an Melalui Pembelajaran Sains di Sekolah QSBS Al Kautsar 561
Dalam usaha tersebut tim Litbang telah membagi konten bahan ajar sains dipilah menjadi dua katagori. Pertama terkait agama, maka yang harus dilakukan melakukan internalisasi nilai Islam di dalamnya. Apa berkaitan dengan Aqidah, Ibadah dan terkait Adab atau Akhlak. Kedua jika materi sains tidak terkait agama maka yang dilakukan penjelasan ilmiah, dasar dan kaidah ilmu sains itu sendiri. Melalui pengungkapan mukjizat ilmiah, kajian isyarat ilmiah dan pengambilan hikmah. Dengan pola dasar seperti ini pengembangan khazanah ilmu dan praktik sains terus dikembangkan melalui ruh Islam yakni Al Qur'an dan Sunahnya. Jadi takala guru mengajarkan sains di sekolah tidak ada kehampaan karena sesungguhnya para pendidik sedang mencoba menafsirkan Al Qur'an lebih lanjut terkait ayat-ayat kauniyah.
Fikir dan Dzikir menjadi proses saling terkait, dua arah dan berkesinambungan. Sesungguhnya ketika para siswa sedang mengkaji tentang fenomena alam (ayat kauniyah) melalui daya pikirnya pada saat bersamaan mereka juga sedang berdzikir melalui hatinya karena didalamnya terkandung ayat-ayat qauliyah. Rangkaian tahapan dalam internalisasi pembelajaran dimulai dengan tilawah, tadabbur, tadzakur, tasyakur dan guna meraih hikmah dari Al Qur'an yang sedang dipelajarinya.
Akal bagian yang merasakan pengetahuan. Dalam pencarian kebenaran, akal pikiran mencerna hal-hal yang masuk dari dunia luar (dengan panca indera) melanjutkan hasilnya ke hati. Hati yang didukung akal pikiran dan inderawi badaniah memungkinkan untuk memiliki penglihatan ( bashirah ) yang disebut penglihatan hati. Allah yang telah menganugerahkan kepada manusia berupa potensi fisik, akal, hati dan ruh harus terus dioptimalisasikan yang merupakan perwujudan rasa syukur kepadaNya. Sehingga seluruh perangkat dasar manusia ( hardware & software ) ditunjukkan untuk menggapai jalan kebenaran Illahi ( PhiQ, IQ, EQ menuju SQ)." Kitab (Al Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang berakal sehat mendapatkan pelajaran " (QS Shad : 29).
Dalam posisi seperti ini sebagai umat yang bertanggung jawab atas dakwah dan berkontribusi dalam mengajarkan Al Qur'an termasuk didalamnya dalam proses mengajarkan sains di sekolah. Walaupun sesungguhnya akumulasi pengetahuan seluruh manusia sepanjang sejarah bila disatukan sekaligus, tetap saja masih merupakan tetesan-tetesan air yang sangat sedikit dan tidak mungkin dibandingkan dengan luasnya Ilmu Allah.
Maka jangan pernah berhenti di sebuah stasiun, karena di depan sana masih ada stasiun lain yang lebih memukau. Terus belajar, mengkaji dan terus berkarya untuk kepentingan bangsa, dan kemajuan peradaban Islam.
Semoga Allah melimpahkan kekuatan dan kemudahan bagi Yayasan Al Kautsar 561 untuk menggapai Visi dan Misi tersebut. Tentu saja kami membuka diri, memerlukan dukungan yang penuh dari umat muslim sebagai kewajiban bersama dan bahu membahu dalam mewujudkannya.
Alhamdulillah. Nasrun minallah wa fathun qarib wa bassyiril mu'minin.
Oleh : Tim Litbang AK 561