Ikhlas itu apa sih..?
Ikhlas bisa dikaitkan dengan beberapa penjelasan
sbb:
- · Manusia diperintahkan untuk beribadah
kepada Allah, maka tunduk patuh secara mutlak atas perintahnya bisa disebut
ikhlas atas ketentuan-Nya (Albayyinah :5)
- · Manusia terdiri atas jasad (lahir) dan
batin (hati). Ibadah jasadi adalah menjalankan peribadahan sebaik-baiknya.
Ibadah indera adalah menggunakan mata, telinga, hidung, lidah dan perasa untuk
menala (sensing) kehadiran Allah melalui alam semesta yg hadir di depannya.
Indera bukan digunakan untuk tujuan kemaksiatan pada-Nya. Ibadah hati di sisi
lain berupa ikhlas, menjauhi iri, dengki, sombong, dll.
- ·
Ketika jasad manusia sedang melakukan
peribadahan kepada-Nya, maka hati menggenapinya dengan kesungguhan kesadaran
bahwa Allah lah tujuan penyembahan, bukan yang lain. Itulah ikhlas.
- · Ulama menjelaskan bahwa hati yang ragu
(syak) dan syirik bisa merusak peribadahan
تصفية القلب من الشرك والشك
Dan ikhlas adalah perbuatan hati yang dilakukan terus menerus untuk menghilangkannya.
- · Islam mencela perbuatan syirik, meskipun
bisa jadi amal nyata yang dilaksanakan adalah kebaikan.
- · Syirik ada dua. Syirik besar adalah
menuhankan dewa-dewi, iblis, jin, syetan atau benda2. Syirik kecil itu riya.
- · Nabi saw sangat mewanti2 riya, dalam hadits nya
أخوف ما أخاف على أمتي الشرك والشهوة الخفية.
قلت: يا رسول الله أتشرك أمتك من بعدك؟ قال: نعم أما إنهم لا يعبدون شمساً ولا قمراً
ولا حجراً ولا وثناً ولكن يراؤون بأعمالهم. والشهوة الخفية أن يصبح أحدهم صائماً فتعرض
له شهوة من شهواته فيترك صومه.
Manifestasi dari syirik kecil adalah riya. Motor penggeraknya ialah hawa nafsu dan egosentrisme. Ilah-nya bukan lagi Tuhan Yang Maha Segalanya, namun beralih pada hal-hal yang dikehendaki nafsu dan egonya (uang, orang, barang, jabatan, kekuasaan, harta, tahta, wanita, ilmu, pasangan, orang tua, kerabat, tempat tinggal, perniagaan dst).
- · Hakikat agama itu ada di dalam keikhlasan. Tanpa ikhlas, hancurlah keberagamaan. Seringkali ulama menyatakan keikhlasan itu setengah agama. Mungkin malah keseluruhannya.
- · Keikhlasan ini berkaitan juga dengan soal niat. Bahasa psikologisnya adalah motif, atau motivasi. Teorinya, semakin seseorang menjauh dari Allah swt, maka semakin kualitas niatnya (motif) turun ke level yang bahkan lebih buruk lagi. Berlaku hukum sebaliknya. تعِسَ عبدُ الدِّينار، وعَبْدُ الدِّرهم
- · Sementara nilai amal perbuatan seseorang di mata Tuhan, itu tergantung kualitas motifnya. Ingat hadis tentang niat. وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُوراً
- · Maka meskipun tampak amal perbuatan seseorang baik, belum tentu dapat diterima oleh Allah swt.
Ikhlas itu mudah tapi sulit. Sulit namun sekaligus mudah. Boleh jadi kebiasaan kita dalam keseharian pun membawa seraya keikhlasan. Hanya dasarnya mungkin kebetulan. Bukan kesadaran. Tentu hal itu baik saja, apalagi bila dapat mengurai kecemburuan Tuhan yang tak pernah ingin disekutukan. Mencipta kesadaran diri yang peduli terhadap keikhlasan (dalam segala hal) akan lebih sempurna lagi. Sebab bagaimanapun, keikhlasan ini mengandaikan suatu proses untuk melupakan penilaian makhluk. Mutlak. Satu-satunya orientasi yang ditujunya adalah ridha Tuhan. Tak peduli dengan semua celoteh pujian dan hinaan manusia pada kondisi apapun, kualitas ibadahnya selalu sama, tak pernah berkurang bahkan selalu berlebih.
Seorang pelaku suluk ikhlas akan senantiasa menyibukkan diri dengan potensi kesalahan yang dilakukannya. Berkontemplasi. Menilai diri jauh dari kata mencari-cari kesalahan orang lain. Adakah hari ini perbuatanku ada di dalam ridha-Nya? Tujuanku? Niatku? Caraku? Sikapku? Pikiranku? Apakah semuanya bisa menuai rahmatnya Allah swt? Tentu hal ini akan sangat kontras dengan orang-orang yang hanya mementingkan keinginan hawa nafsu dan egosentrimenya. Maka yang diperhitungkan hanya soal seberapa banyak ia akan mendapatkan decak kagum dan ketertarikan orang-orang terhadap dirinya, lantaran kesalehannya dst. Yang terpenting adalah bagaimana citra dirinya di hadapan orang-orang. Pencitraan demi popularitas.
الإخلاص نسيان رؤية الخَلق بدوام النظر إلى الخالق
Contoh :
- · Ikhlas menuntut ilmu untuk tujuan mulia;
mengkhidmahkan diri kepada Allah swt, membahagian orang tua, merintis generasi
peduli umat, bangsa dan negara, melanjutkan perjuangan kenabian dst.
- · Ikhlas beribadah; mengamalkan apa yang
diketahui, menjemput ridha Tuhan, mensucikan kalbu untuk meraih cahaya ilmu-Nya
dst.
- · Ikhlas memipin dan dipimpin; bekerja sesuai tupoksi dan aturan berlaku, mensejahterakan pondok, menghidupkan sunnah-sunnah yang baik, mematuhi pimpinan pondok dst.
- · Ikhlas dalam berjuang, berdikari, meluaskan cakrawala pengetahuan, meraih cita dan mimpi dengan kedisiplinan. Dst.
- · Ikhlas mengajar. Ikhlas membangun negeri.
- · Dst.
Apa ciri
keikhlasan?
Apa manfaat keikhlasan?
- · Menyelamatkan diri dari tipu daya Setan.
- · Berpotensi mencegah diri dari laku perbuatan yang dimurkai Tuhan
- · Menjadi sebab turunnya rahmat dan ridha Allah swt.
- · Salah faktor diturunkannya pertolongan Allah swt
- · Dst.
إنما ينصر الله هذه الأمة بضعيفها بدعوتهم، وصلاتهم، وإخلاصهم
Sesungguhnya Allah menolong ummat ini karna kelemahan mereka, karna doa mereka karna shalat mereka dan karna keikhlasan mereka.
Contoh2 dari sejarah :
- · Sy. Abu Bakar Siddiq ra, menerima dan membenarkan risalah Nabi saw, dengan ikhlas, bahkan di saat beliau saw, wafat.
- · Ikhlasnya Sy. Umar bin Khattab ra, ketika memiliki kuasa memimpin. Ia tak memanfaatkannya demi kesenangan pribadi malah digunakannya untuk mensejahterakan umat.
يا ليتني كنت شجرة تعضد! يا ليت أمي لم تلدني
- · Sy. Sa’ad bin Abi Waqqash berjuang membela kehormatan rasulullah sawt, pada perang Uhud sampai titik darah penghabisan.
تعال نبايع الله هذا اليوم”
نَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ
وَالْأِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ
- · Dst.
Apa janji
Allah?
Ridha Allah swt. di dunia sebelum di Akhirat.
0 comments:
Posting Komentar