Berbagi Kebahagiaan Dengan Yatim dan Du'afa

Mari kita berbagi kebahagiaan dengan para santri yatim dan du'afa penghafal quran, kita bantu wujudkan cita-cita mereka menjadi ilmuan yang hafal Alquran

Program Orang Tua Asuh

Hanya dengan menyisihkan min 20K anda sudah menjadi orang tua asuh para santri yatim du'afa penghafal Al-quran

YAYASAN YATIM & DU’AFA ALKAUTSAR 561, MENERIMA PENYALURAN ZAKAT, INFAQ, WAKAF DAN SHODAQOH

Minggu, 26 Februari 2023

Hebatnya Shalat Tahajud

 

    Tahajud atau kerap dikenal dengan Shalat Qiyamul Lail yang dilakukan dimalam hari dengan syarat tidur terlebih dahulu meskipun hanya beberapa saat untuk beristirahat. Shalat Tahajud tidak memiliki batas Rakaat dalam mengerjakannya, meskipun demikian terdapat ketentuan Rakaat dimana minimal 2 Rakaat dengan dianjurkannya menambah Shalat Witir 1 Rakaat terlebih utama ialah 11 Rakaat termasuk witir 3 Rakaat.

    Makna Tahajjud (التهجد) berasal dari kata (الهجود) maksudnya kata yang maknanya saling berlawanan. Dikatakan (هجد) artinya tidur dan (هجد) artinya bergadang, berdasarkan lawannya, maka Tahajjud secara Terminologi maknanya adalah bangun setelah tidur, kemudian nama tersebut menjadi nama bagi shalat, karena dia terbangun untuk itu. Maka tahajjud adalah bangun dari tidur untuk shalat demikian maknanya sebagaimana dikatakan oleh Al-Aswad, Alqamah, Abdurrahman bin Al-Aswad dan lainnya. 




Apakah ada perbedaan antara Tahajjud & Qiyamullail ?

Syaikh Bim Baz Rahimahullah menjelaskan :

“Shalat (sunnah) di malam hari dinamakan tahajjud, dinamakan juga qiyamullail, sebagaimana firman Allah Ta'ala,

 وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ  

“Dan pada sebahagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.’ QS. Al-Israa’: 79.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata dalam surat Az-Zariat tentang hamba-hamba-Nya yang bertakwa,

آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ . كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ  

سورة الذاريات: 16-17 

"Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam." (QS. Az-Zariyat: 16-17)

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ . قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً 

سورة المزمل: -21 

"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)," (QS. Al-Muzammil: 1-2)

    Adapun shalat Taraweh, para ulama memahaminya sebagai shalat malam yang dilakukan di awal waktu malam, dengan mempersingkat dan tidak terlalu lama. Boleh juga dinamakan tahajjud, atau dinamakan qiyamullail. Istilahnya tidak perlu diperdebatkan.  Semoga Allah memberi taufiq. Selesai dari ‘Fatawa Syekh Ibnu Baz, 11/317.’

    Singkatnya Qiyamullail lebih umum dari makna tahajud yang harus lebih dahulu tidur untuk shalat setelahnya, adapun Qiyamullail adalah mengisi waktu dengan beribadah di malam hari baik mengaji, dzikir ataupun Shalat.



Mengapa Shalat Tahajud Penting..?

    Dalam menjalani kehidupan sebagai Makhluq sosial maka tidak akan pernah luput dari ujian dan cobaan, baik rasa sedih, gelisah bahkan hal hal yang lebih berat dalam menghadapi lika liku kehidupan. Hal tersebut sudah menjadi kepastian dalam menjalani hidup, dan Allah dengan kasih sayangnya memberikan begitu banyak solusi dalam menjalani seluruh persoalan kehidupan hamba-Nya.

    Diantaranya adalah dengan mendirikan Sholat Tahajud sebagai wasilah untuk menceritakan seluruh keluh kesah yang pastinya allah menjawab dari apa yang diminta sang hamba dan pastinya ketenangan dating usai mendirikan shalat tahajud, mengapa?

Dikatakan dalam sebuah hadits :


عن أبي هريرة رضي الله عنه ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” ينزل رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ : مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi  bersabda : Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang akhir. Allah berfirman,”Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan untuknya. Siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku beri dia. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka Aku ampuni untuknya”

    Kemuliaan diwaktu sepertiga akhir malam ialah turunnya Allah Tabaraka wa Ta’ala kedunia untuk melihat hamba-hambanya dan mengambulkan permintaan permintaan dari setiap doa sang hamba, memberikan ketenangan dalam jiwa yang gelisah, memberikan ketentraman pada hati yang gundah.

    halat Tahajud sendiri selain dari keutaman turunnya allah pada waktu sepertiga akhir malam memiliki banyak faidah atau keutamaan diantanya ialah : 

  • 1. Mendapatkan kemuliaan diakhirat kelak yang hanya minoritas hamba mendapatkanya. Dikatakan dalam sabda nabi Muhammad S.A.W : “Bila Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.“

Maksud dari lambung jauh dari tempat tidur disini adalah orang orang yang bangun pada malam hari untuk melaksanakan shalat tahajud sebagaimana Firman Allah S.W.T :

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan ke-pada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [As-Sajdah/32: 16-17]

Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.

  • 2. Penghapus Dosa dan kesalahan sebagaimana sabda Nabi : “Lakukan Qiyamullail Karena itu kebiasaan orang shaleh sebelum kalian, bentuk taejarrub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahili)
  • 3. Ketenangan dan ketentraman yang diperoleh oleh seseorang yang melakukan shalat Tahajud memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Sebab, dalam shalat Tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Ini sebagaimana firman Allah SWT, ''(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.'' (Ar-Ra'd: 28).

Kedudukan Shalat Tahajud sangat mulia yang menjadikan pentingnya seorang hamba untuk mendirikan Shalat tersebut Rosululllah S.A.W bersabda :

فْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah -Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR Muslim).

Begitu penting shalat tahajud dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim, semoga artikel ini bermanfaat. Wallahu’a’lam Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

~Hamba Allah~


📙: Menebar kebaikan menuju keberkahan bersama Al-Kautsar 561








AKHLAQUL KARIEM BAB SABAR & SYUKUR

Sabar (Al-Shabr) mengandung pengertian, yaitu menahan (al-habsu), yaitu menahan diri dari rasa gelisah, cemas dan amarah, menahan lidah dari keluh kesah dan menahan anggota tubuh dari kekacuan. Pengertian ini dapat digunakan dalam pengertian yang bersifat fisik-material seperti menahan penderitaan badan dan tahan terhadap pukulan adapun syukur (Al-Syukru) mengandung pengertian menerima tentang suatu hal atau salah satu tahapan yang lebih tinggi dibandinkan sabar.

Kenapa kita bersyukur dan sabar dalam kehidupan?

Syukur dan sabar merupakan dua kalimat yang selalu ada dalam kehidupan manusia dan pelengkap kehidupan yang multifungsi sebagai wujud manusia taat kepada Allah SWT. Syukur dan sabar merupakan nikmat besar yang tidak dapat dikalkulasikan dengan hitungan yang terbatas, atas perintah-nya manusia akan patuh, takwa dan shaleh.


Bentuk contoh sabar tampak hadir dalam kehidupan manusia bila ia tertimpa musibah dan syukur ketika ia mendapatkan nikmah. Keduanya silih berganti diberikan Allah kepada manusia untuk dijadikan alat ukur keimanan kepada-Nya, apakah mereka bersabar kalau mendapat musibah, atau sebaliknya bersyukur kalau mendapat nikmat. Manusia tidak bisa lepas dari dua hal itu.

Sedangkan dalam menerima nikmat mesti harus bersyukur. Arti bersyukur adalah puas dan senang atas nikmat yang diberikan Allah Swt, dan hakikat syukur adalah menampakkan nikmat yang diberikan-Nya dan mempergunakannya sesuai dengan yang dikehendaki pemberi nikmat (Allah Swt). Dengan demikian syukur mencakup tiga hal pula; pertama, syukur dengan hati, artinya kepuasan hati atas anugerah-Nya. Kedua, syukur dengan lidah, artinya dengan ucapan alhamdulillah mengakui dan memuji pemberian-Nya. Ketiga, syukur dengan perbuatan, artinya dengan berbuat nyata memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan pemberi anugerah. Dalam Al-Quran  kata “syukur” dalam berbagai bentuknya  ditemukan sebanyak  44 kali.

Bentuk relasi antara sikap sabar dan syukur adalah hubungan yang saling melengkapi. Ketika tidak memperoleh nikmat atau sesuatu yang di inginkan, maka sikap yang tepat adalah sabar. Sedangkan ketika memperoleh nikmat dan sesuatu yang diinginkan, maka sikap yang tepat adalah bersyukur. Relasi ini diperjelas oleh sabda Nabi Muhammad saw yang berbunyi:

Betapa pentingnya sikap sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari tergambar dari sikap nabi Muhammad Saw yang selalu berdoa untuk dua hal itu, yaitu, “Allahumma ij’alni shabura waj’alni syakura” artinya, “Ya Allah jadikan aku hamba yang selalu bersabar dan jadikanlah aku hamba yang selalu bersyukur”. Hal itu berarti sabar dan syukur mesti menjadi pakaian orang beriman dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap sabar menerima musibah menjadi contoh besar dan terus mengucapkan dengan lidah “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un” artinya “Sesungguhnya kami dari Allah dan akan kembali kepada Allah”. Hal itu menunjukkan perlunya sikap seorang hamba menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini hanyalah milik Allah, sedangkan manusia hanyalah peminjam semata.

Sikap bersyukur menerima nikmat sambil mengucapkan “Alhamdulillaahi rabbil alamiin” artinya segala puji bagi Allah yang mengatur sekalian alam adalah sikap seorang mukmin apabila mendapat nikmat sebagai tanda syukur dengan lidah dengan mengakui dan memuji pemberian-Nya dan memanfaatkan anugerah yang diperolehnya sesuai dengan tujuan pemberi anugerah.

Contoh aspek sabar yang dialami para Nabi :

1.      Kesabaran Nabi Ismail dalam menerima Perintah Allah SWT (QS. Ibrahim: 37)

2.      Kesabaran Nabi Idris As dalam berdakwah

Contoh aspek Syukur :

1.      Sifat syukur yang Allah SWT berikan kepada Para Nabi dan Orang Beriman. (QS. Al-A’raf: 69)







 


 

Minggu, 19 Februari 2023

Akhlaqul Karimah Bab Mengingat Allah

 


Apa makna dzikir ?

    Dzikir artinya mengingat Allah Ta’ala dengan banyak menyebut nama-Nya, baik secara lisan maupun di dalam hati. Contohnya adalah banyak menyebut kalimat: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil ‘adzim.

    Dua kalimat di atas disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai kalimat yang ringan di ucapkan oleh lisan tapi sangat berat timbangannya dan sangat dicintai oleh Allah Ta’ala.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ فِي الِّلسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ مَحْبُوْبَتَانِ إِلىَ الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ

“Dua kalimat yang begitu ringan diucapkan di lisan namun sangat berat di Mizan (timbangan amal di akhirat), serta dangat disukai oleh (Allah) Ar-Rahman (yang Maha Pengasih), adalah ucapan: Subhanallahi wabihamdihi subhanallahil adzim”.  (HR. Bukhari dan Muslim).


    Berdzikir juga bisa diartikan sebagai sikap selalu mengingat Allah Ta’ala dalam berbagai keadaan; selalu merasa dilihat dan diawasi segala gerak-geriknya oleh Allah Ta’ala. Sehingga kapanpun dan dimana ia berada,  tidak akan berani melakukan hal yang dilarang oleh-Nya. Inilah makna dzikir kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُوْدًا وَعَلىَ جُنُوْبٍهٍمْ

“(Yaitu) Mereka yang berdzikir (mengingat) kepada Allah saat berdiri, duduk dan saat berbaring”. (QS. Ali Imran, 3: 191)

Bagaimana perintah berdzikir ?

Dalil tentang kewajiban berdzikir diantaranya disebutkan  dalam beberapa firman Allah Ta’ala berikut ini:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu” (QS. Al-Baqarah, 2: 152)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا.

“Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kamu kepada Allah dengan dzikir yang banyak dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang”. (QS. Al-Ahzab, 33: 41-42)

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Dan orang-orang yang berdzikir laki-laki dan berdzikir dari wanita maka Allah siapkan bagi mereka ampunan dan ganjaran yang besar”. (QS. Al-Ahzab, 33: 35)

وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dengan banyak dan bertasbihlah pada waktu pagi dan petang”. (QS. Ali Imran, 3: 41)

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ

“Mereka yang berdzikir kepada Allah pada saat berdiri, duduk dan berbaring”. (QS. Ali Imran, 3: 191)

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا

“Maka jika kalian telah selesai menunaikan ibadah kalian maka berdzikirlah kepada Allah sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang tua kalian (sebelumnya) atau lebih banyak dzikirnya (dari mereka)”. (QS. Al-Baqarah, 2: 200)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta dan anak-anak kamu membuat kamu lalai dari berdzikir kepada Allah”. (QS. Al-Munafiqun, 63: 9)

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam diri kamu dengan penuh ketundukan dan rasa takut dan tanpa dikeraskan dari ucapan (tersebut) pada saat pagi dan petang dan janganlah kemu menjadi orang yang lalai”. (QS. Al-A’raf, 7: 205)

Bagaimana adab-adab berdzikir?

       Dilakukan dengan penuh khusyu’ dan khidmat.

      Hendaknya menggunakan bacaan yang ma’tsur baik ayat ataupun hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

       Tidak dilakukan dengan tergesa-gesa dan cepat.

       Sebaiknya dalam keadaan (bersuci) berwudlu

       Memulai dengan tahmid, tasbih dan tahlil kemudian shalawat nabi.

       Dilakukan dengan suara yang tidak keras dan tidak terlalu pelan.

 


Apa keutamaan berdzikir ?

Allah Ta’ala dalam surat Ar-Ra’ad (13) ayat 28 menyebutkan bahwa dzikir dapat memberikan ketenangan dan ketentraman pada hati dan jiwa manusia,

أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah bahwasanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram”

Adapun keutamaan dzikir yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :

       Orang yang berdzikir hatinya selalu hidup

عَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مِثْلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ » . متفق عليه .

وَلَفْظُ مُسْلِمٍ : « مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يَذْكُرُ اللهَ فِيْهِ وَالْبَيْتِ الَّذِي لاَ يَذْكُرُ اللهَ فِيْهِ مِثْلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ » . رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi saw bersabda: ‘Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dan yang mati’”. (Muttafaqun alaih). Dan dalam lafadz riwayat imam Muslim: “Perumpaan rumah yang di dalamnya berdzikir kepada Allah dan rumah yang didalamnya tidak berdzikir kepada Allah adalah seperti orang hidup dan orang yang mati”.

       Orang yang berdzikir akan mendapat naungan dan rahmat dari Allah

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : « لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ » . رواه مسلم

Dan dari Abu Hurairah dan Abu Said radhiyallahu ‘anhuma, bahwa keduanya menyaksikan bahwa Nabi saw telah bersabda: “Tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengelillingi mereka, rahmat meliputi mereka dan turun ketenangan atas mereka, dan Allah akan selalu menyebutnya pada siapa yang ada disisi-Nya”. (HR. Muslim)

       Amalan yang dapat meneguhkan jiwa dan diri

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بَسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : « أَنَّ رَجُلاً قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ . قَالَ : لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رُطَبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ » . رواه الترمذي وابن ماجه

Dari Abdullah bin Basar radhiyallahu ‘anhu: “Bahwa seseorang berkata kepada Rasul, wahai Rasulullah! Sesunggunya syariat Islam telah banyak atasku, beritahukan kepadaku apa yang harus saya pegang teguh dengannya. Beliau bersabda : “Hendaknya lisanmu selalu basah dari berdzikir kepada Allah”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 

       Allah membanggakannya dihadapan para malaikat

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَمَا كَانَ أَحَدٌ بِمَنْزِلَتِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَلَّ عَنْهُ حَدِيثًا مِنِّي وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ

Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata: “Mu’awiyah keluar menemui satu halaqah (kelompok orang yang duduk berkeliling) di dalam masjid, lalu dia bertanya, ‘Apa yang menyebabkan engkau duduk?’ Mereka menjawab, ‘Kami duduk berdzikir kepada Allah.’ Dia bertanya lagi, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya itu?’ Mereka menjawab, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu?’ Dia berkata, ’Sesungguhnya aku tidaklah meminta engkau bersumpah karena sangkaan (bohong, Pent.) kepadamu. Tidaklah ada seorangpun yang memiliki kedudukan seperti aku dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lebih sedikit haditsnya dariku. Dan sesungguhnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar menemui satu halaqah dari para sahabat beliau. Kemudian beliau bertanya,’Apa yang menyebabkan engkau duduk?’.” Mereka menjawab, ‘Kami duduk berdzikir kepada Allah.’ Beliau bertanya lagi, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya itu?’ Mereka menjawab, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu?’ Beliau bersabda, ’Sesungguhnya, aku tidaklah meminta engkau bersumpah karena sangkaan (bohong, Pent) kepadamu. Akan tetapi Jibril telah mendatangiku, lalu memberitahukan kepadaku, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala membanggakanmu kepada para malaikat.’” (HR Muslim)



       Allah akan mengingat melebihi orang yang mengingat-Nya

 

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٌ مِنْهُ » . رواه البخاري ومسلم.

Dari abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Aku berada menurut dugaan

hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika berdzikir kepada-Ku, jika dia berdzikir dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia berdzikir didalam sekelompok orang maka Aku akan mengingatnya disekelompok yang lebih baik dari mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

       Ibadah yang paling baik, paling suci dan paling tinggi derajatnya disisi Allah.

 

وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ ، وَأَرْفَعَهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرَقِ ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تُلْقُوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ ؟ قَالُوا : بَلَى ، قَالَ : ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى » . رواه الترمذي وابن ماجه. الْوَرَقُ : الْفِضَّةُ .

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah bersabda: ‘Maukah aku beritahukan sebaik-baik perbuatan, lebih bersih dan suci dihapan Tuhan kalian dan lebih tinggi derajatnya, dan lebih baik dari berinfaq dengan emas dan perak, bahkan lebih baik dari kalian berjumpa dengan musuh lalu kalian penggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian (syahid)?’ Mereka berkata: ‘Tentu!’ Nabi bersabda : ‘Dzikir kepada Allah”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 



Kamis, 16 Februari 2023

Kenapa harus sabar terlebih saat emosi ?

 


Tasikmalaya– Marah adalah emosi normal yang dimiliki oleh semua orang. Sama seperti perasaan cemas atau stres, marah juga dapat memberi manfaat baik bila diekspresikan dengan cara yang sehat dan cepat dikendalikan. Faktanya, marah dapat membantu beberapa orang untuk berpikir lebih rasional. 

Namun, episode kemarahan yang tidak sehat, seperti keseringan marah, menahan amarah untuk waktu yang lama atau melampiaskan amarah dengan meledak-ledak, bisa menyebabkan dampak buruk, tidak hanya pada hubungan dan kehidupan pribadi kamu, tapi juga kesehatan secara keseluruhan. Bila kamu sering marah-marah, ketahui dampak negatif untuk kesehatan, yaitu:

1.Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Sering marah-marah dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung kamu. Kemarahan memicu perubahan fisiologis yang memengaruhi darah kamu, sehingga dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau masalah terkait untuk sementara. Dilansir dari Harvard Health Publishing, penelitian menunjukkan bahwa dalam dua jam setelah ledakan amarah, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami nyeri dada (angina), serangan jantung, atau risiko irama jantung.

Hal ini karena kemarahan menyebabkan keluarnya hormon stres seperti adrenalin yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah naik. Kemarahan juga membuat darah kamu lebih mungkin menggumpal, yang sangat berbahaya bila arteri kamu menyempit oleh plak yang mengandung kolesterol.

Maka, cara untuk melindungi jantung kamu, yaitu dengan identifikasi dan atasi perasaan kamu sebelum kehilangan kendali. Menurut Chris Aiken, MD, instruktur psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest, kemarahan yang diekspresikan dengan cara yang sehat, yaitu membicarakannya secara langsung pada orang yang membuat kamu marah dan menangani frustasi dengan cara memecahkan masalah tidak akan menyebabkan penyakit jantung.



2.Meningkatkan Risiko Stroke

Bila kamu sering marah-marah, sebaiknya hati-hati sebab juga berisiko mengalami stroke. Kondisi ini terjadi akibat bekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak naik menjadi lebih tinggi setelah ledakan amarah. Bagi orang yang sudah memiliki aneurisma di salah satu arteri otak, risiko aneurisma untuk pecah menjadi enam kali lebih tinggi setelah ledakan amarah.

Kabar baiknya, kamu dapat belajar mengendalikan amarah dengan cara mengidentifikasi pemicu kemarahan kamu dan mencari cara untuk mengubah respons kamu. Saat kamu ingin marah, coba bernapas dalam-dalam, komunikasikan secara tegas, atau tinggalkan pemicu kemarahan tersebut.

3.Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kamu yang sering marah-marah mungkin juga akan lebih mudah jatuh sakit. Para ilmuwan di Universitas Harvard menemukan pada orang sehat, bahwa hanya meminta mereka untuk mengingat pengalaman marah dari masa lalu, dapat menyebabkan penurunan selama enam jam dalam kadar antibodi imunoglobulin A, yaitu garis pertahanan pertama sel melawan infeksi.

Jadi, bila tidak mau mudah sakit, carilah beberapa strategi yang efektif untuk menanggulangi kemarahan kamu. Contohnya, alih-alih marah, kamu bisa mengkomunikasikan secara tegas, memecahkan masalah dengan cara lain yang lebih efektif, menggunakan humor, dan lain-lain. 

4.Memperburuk Kecemasan

Bila kamu memiliki gangguan kecemasan, penting untuk diperhatikan bahwa kecemasan dan kemarahan sering berjalan beriringan. Studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Behavior Therapy menemukan, kemarahan dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan umum, suatu kondisi yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan tidak terkendali yang mengganggu kehidupan sehari-hari pengidapnya.

5.Menyebabkan Depresi

Ditemukan adanya kaitan antara depresi dengan agresi dan ledakan amarah, terutama pada pria. Orang yang mengalami depresi sering menunjukkan kemarahan pasif, yaitu cenderung menyimpan amarah mereka daripada mengambil tindakan.

Bagi kamu yang sedang berjuang melawan depresi bercampur amarah, kamu dianjurkan untuk menyibukkan diri dan berhenti berpikir terlalu banyak. Berbagai aktivitas seperti bersepeda, bermain golf, atau menyulam dapat menjadi obat yang baik untuk mengatasi kemarahan. Aktivitas tersebut cenderung mengisi pikiran kamu sepenuhnya, sehingga tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk kemarahan.

6.Merusak Paru-Paru

Meskipun kamu bukan seorang perokok, kamu tetap bisa merusak paru-paru bila kamu sering marah-marah. Berdasarkan hasil penelitian sekelompok ilmuwan Universitas Harvard terhadap 670 pria selama 8 tahun, pria yang keseringan marah memiliki kapasitas paru-paru yang memburuk secara signifikan yang meningkatkan risiko mereka mengalami masalah pernapasan. Para peneliti juga berpendapat bahwa peningkatan hormon stres saat marah dapat menciptakan peradangan di saluran udara.

Dengan itu penting sabar yang dilatih untuk mengontrol emosi kita sebagaiman sabda nabi muhammad S.A.W " Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran." (HR Bukhari No 1469).

Semoga bermanfaat 

📙: Menebar kebaikan menuju keberkahan bersama Al-Kautsar 561



Repost From : Bahaya marah ( Halodoc )