Apa makna dzikir ?
Dua kalimat di atas disebut oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai kalimat yang ringan
di ucapkan oleh lisan tapi sangat berat timbangannya dan sangat dicintai oleh
Allah Ta’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَلِمَتَانِ
خَفِيْفَتَانِ فِي الِّلسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ مَحْبُوْبَتَانِ
إِلىَ الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ
“Dua kalimat yang begitu ringan
diucapkan di lisan namun sangat berat di Mizan
(timbangan amal di akhirat), serta dangat disukai
oleh (Allah) Ar-Rahman (yang Maha Pengasih), adalah ucapan:
Subhanallahi wabihamdihi subhanallahil adzim”. (HR. Bukhari dan
Muslim).
Berdzikir juga bisa diartikan sebagai sikap
selalu mengingat Allah Ta’ala dalam berbagai keadaan; selalu merasa
dilihat dan diawasi segala gerak-geriknya oleh Allah Ta’ala. Sehingga
kapanpun dan dimana ia berada, tidak akan berani melakukan hal yang dilarang
oleh-Nya. Inilah makna dzikir kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِيْنَ
يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُوْدًا وَعَلىَ جُنُوْبٍهٍمْ
“(Yaitu) Mereka yang berdzikir (mengingat)
kepada Allah saat berdiri, duduk dan saat berbaring”. (QS. Ali Imran, 3:
191)
Bagaimana perintah berdzikir ?
Dalil tentang kewajiban berdzikir diantaranya
disebutkan dalam beberapa firman Allah Ta’ala berikut ini:
فَاذْكُرُونِي
أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu” (QS. Al-Baqarah, 2: 152)
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً
وَأَصِيلًا.
“Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah
kamu kepada Allah dengan dzikir yang banyak dan bertasbihlah kepada-Nya pada
waktu pagi dan petang”. (QS. Al-Ahzab, 33: 41-42)
وَالذَّاكِرِينَ
اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا
“Dan orang-orang yang berdzikir laki-laki dan berdzikir dari wanita maka Allah siapkan bagi mereka ampunan dan ganjaran yang besar”. (QS. Al-Ahzab, 33: 35)
وَاذْكُرْ
رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dengan banyak
dan bertasbihlah pada waktu pagi dan petang”. (QS. Ali Imran, 3: 41)
الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
“Mereka yang berdzikir kepada Allah pada saat
berdiri, duduk dan berbaring”. (QS. Ali Imran, 3: 191)
فَإِذَا
قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ
أَشَدَّ ذِكْرًا
“Maka jika kalian telah selesai menunaikan
ibadah kalian maka berdzikirlah kepada Allah sebagaimana yang telah dilakukan
oleh orang tua kalian (sebelumnya) atau lebih banyak dzikirnya (dari mereka)”.
(QS. Al-Baqarah, 2: 200)
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ
اللَّهِ
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta
dan anak-anak kamu membuat kamu lalai dari berdzikir kepada Allah”. (QS.
Al-Munafiqun, 63: 9)
وَاذْكُرْ
رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ
بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam diri
kamu dengan penuh ketundukan dan rasa takut dan tanpa dikeraskan dari ucapan
(tersebut) pada saat pagi dan petang dan janganlah kemu menjadi orang yang
lalai”. (QS. Al-A’raf, 7: 205)
Bagaimana adab-adab berdzikir?
●
Dilakukan dengan penuh khusyu’ dan
khidmat.
● Hendaknya menggunakan bacaan yang
ma’tsur baik ayat ataupun hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
●
Tidak dilakukan dengan tergesa-gesa
dan cepat.
●
Sebaiknya dalam keadaan (bersuci)
berwudlu
●
Memulai dengan tahmid, tasbih dan
tahlil kemudian shalawat nabi.
●
Dilakukan dengan suara yang tidak
keras dan tidak terlalu pelan.
Apa keutamaan berdzikir ?
Allah Ta’ala dalam surat Ar-Ra’ad
(13) ayat 28 menyebutkan bahwa dzikir dapat memberikan ketenangan dan
ketentraman pada hati dan jiwa manusia,
أَلا
بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah bahwasanya dengan mengingat Allah
hati akan menjadi tentram”
Adapun keutamaan dzikir yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :
●
Orang yang berdzikir hatinya selalu
hidup
عَنْ
أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ
يَذْكُرُ رَبَّهُ مِثْلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ » . متفق عليه .
وَلَفْظُ
مُسْلِمٍ : « مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يَذْكُرُ اللهَ فِيْهِ وَالْبَيْتِ الَّذِي
لاَ يَذْكُرُ اللهَ فِيْهِ مِثْلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ » . رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu
‘anhu berkata: “Nabi saw bersabda: ‘Perumpamaan orang yang
berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya
adalah seperti orang yang hidup dan yang mati’”. (Muttafaqun alaih). Dan
dalam lafadz riwayat imam Muslim: “Perumpaan rumah yang di dalamnya
berdzikir kepada Allah dan rumah yang didalamnya tidak berdzikir kepada Allah
adalah seperti orang hidup dan orang yang mati”.
●
Orang yang berdzikir akan mendapat
naungan dan rahmat dari Allah
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّهُمَا شَهِدَا
عَلَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : « لاَ يَقْعُدُ
قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ ، وَغَشِيَتْهُمُ
الرَّحْمَةُ ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ
عِنْدَهُ » . رواه مسلم
Dan dari Abu Hurairah dan Abu Said radhiyallahu
‘anhuma, bahwa keduanya menyaksikan bahwa Nabi saw telah
bersabda: “Tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, kecuali
para malaikat akan mengelillingi mereka, rahmat meliputi mereka dan turun
ketenangan atas mereka, dan Allah akan selalu menyebutnya pada siapa yang ada
disisi-Nya”. (HR. Muslim)
● Amalan yang dapat meneguhkan jiwa dan diri
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بَسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : « أَنَّ رَجُلاً قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ . قَالَ : لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رُطَبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ » . رواه الترمذي وابن ماجه
Dari Abdullah bin Basar radhiyallahu
‘anhu: “Bahwa seseorang berkata kepada Rasul, wahai
Rasulullah! Sesunggunya syariat Islam telah banyak atasku, beritahukan
kepadaku apa yang harus saya pegang teguh dengannya. Beliau bersabda :
“Hendaknya lisanmu selalu basah dari berdzikir kepada Allah”. (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
● Allah membanggakannya dihadapan para malaikat
عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ
فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ قَالَ آللَّهِ مَا
أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ
أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَمَا كَانَ أَحَدٌ
بِمَنْزِلَتِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَلَّ
عَنْهُ حَدِيثًا مِنِّي وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ
قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا
لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا
ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ
أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي
أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ
Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia
berkata: “Mu’awiyah keluar menemui satu halaqah (kelompok orang yang duduk
berkeliling) di dalam masjid, lalu dia bertanya, ‘Apa yang menyebabkan engkau
duduk?’ Mereka menjawab, ‘Kami duduk berdzikir kepada Allah.’ Dia bertanya
lagi, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya
itu?’ Mereka menjawab, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk,
kecuali hanya itu?’ Dia berkata, ’Sesungguhnya aku tidaklah meminta engkau
bersumpah karena sangkaan (bohong, Pent.) kepadamu. Tidaklah ada seorangpun
yang memiliki kedudukan seperti aku dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, lebih sedikit haditsnya dariku. Dan sesungguhnya, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar menemui satu halaqah dari para
sahabat beliau. Kemudian beliau bertanya,’Apa yang menyebabkan engkau duduk?’.”
Mereka menjawab, ‘Kami duduk berdzikir kepada Allah.’ Beliau bertanya lagi,
‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya itu?’
Mereka menjawab, ‘Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali
hanya itu?’ Beliau bersabda, ’Sesungguhnya, aku tidaklah meminta engkau
bersumpah karena sangkaan (bohong, Pent) kepadamu. Akan tetapi Jibril telah
mendatangiku, lalu memberitahukan kepadaku, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala
membanggakanmu kepada para malaikat.’” (HR Muslim)
●
Allah akan mengingat melebihi orang
yang mengingat-Nya
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي
بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ
فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٌ مِنْهُ » .
رواه البخاري ومسلم.
Dari abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Aku berada menurut dugaan
hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika berdzikir
kepada-Ku, jika dia berdzikir dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam
diri-Ku, dan jika dia berdzikir didalam sekelompok orang maka Aku akan
mengingatnya disekelompok yang lebih baik dari mereka”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
●
Ibadah yang paling baik, paling
suci dan paling tinggi derajatnya disisi Allah.
وَعَنْ
أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ ،
وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ ، وَأَرْفَعَهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيْرٌ
لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرَقِ ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ
تُلْقُوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ ؟
قَالُوا : بَلَى ، قَالَ : ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى » . رواه الترمذي وابن ماجه.
الْوَرَقُ : الْفِضَّةُ .
Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Rasulullah bersabda: ‘Maukah aku beritahukan sebaik-baik
perbuatan, lebih bersih dan suci dihapan Tuhan kalian dan lebih tinggi
derajatnya, dan lebih baik dari berinfaq dengan emas dan perak, bahkan lebih
baik dari kalian berjumpa dengan musuh lalu kalian penggal leher mereka dan
mereka memenggal leher kalian (syahid)?’ Mereka berkata: ‘Tentu!’
Nabi bersabda : ‘Dzikir kepada Allah”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
0 comments:
Posting Komentar