Di Pesantren Al-Kautsar 561 Tasikmalaya, pemilihan Ketua Al-Aqso menjadi momen penting yang menggambarkan semangat demokrasi di kalangan santri. Tahun ini, pemilihan tersebut diselenggarakan untuk memilih pemimpin baru yang akan memegang tanggung jawab dalam organisasi santri dan kepengurusan Al-Aqso.
Pemilihan Ketua Al-Aqso dimulai dengan sosialisasi kepada seluruh santri mengenai pentingnya
memilih pemimpin yang tepat. Santri diberikan kesempatan untuk mencalonkan diri
sebagai ketua, di mana mereka harus memenuhi syarat tertentu dan mendapatkan
dukungan dari teman-teman mereka. Proses ini tidak hanya melibatkan pemungutan
suara, tetapi juga diskusi dan debat untuk memperkenalkan visi dan misi
masing-masing calon.
Antusiasme
santri sangat terlihat selama masa kampanye. Setiap calon mengajak
rekan-rekannya untuk mendukung mereka melalui berbagai cara, termasuk
presentasi ide dan program kerja yang akan dilaksanakan jika terpilih. Suasana
penuh semangat ini menciptakan iklim persaingan yang sehat dan positif di
antara para santri.
Pada hari
pemilihan, seluruh santri berkumpul di aula pesantren. Dengan suasana yang
khidmat, mereka melakukan pemungutan suara. Setiap suara sangat berarti, dan
santri diajarkan untuk menghargai proses demokrasi ini. Setelah proses penghitungan
suara selesai, hasilnya diumumkan dengan penuh semangat.
Calon yang
terpilih sebagai Ketua Al-Aqso tidak hanya dianggap sebagai pemimpin, tetapi
juga sebagai panutan bagi santri lainnya. Tanggung jawab besar menanti di
depan, termasuk mengorganisir kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, dan
pendidikan di pesantren. Dengan terpilihnya ketua baru, diharapkan Al-Aqsha
dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas
pesantren.
Pemilihan ini
bukan hanya sekadar memilih seorang ketua, tetapi juga merupakan pembelajaran
berharga tentang nilai-nilai demokrasi, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial
bagi seluruh santri di Pesantren Al-Kautsar 561.
0 comments:
Posting Komentar