Ibarat peta, kita harus paham dalam melihat tempat yang ingin kita tuju agar tidak tersesat, begitupun dengan alquran, petunjuk umat manusia untuk bisa sampai ke negeri akhirat dengan selamat.
Sebagai umat islam yang berusaha untuk mencari ridha dan cinta Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentu akan memperbanyak membaca dan berinteraksi dengan alquran. Dalam berinteraksi, perlu memperhatikan adab-adab ketika membaca dan mendengarkan agar bacaan tersebut menjadi berkah dan bernilai pahala.
Adab-Adab Membaca Al-Quran
Berikut adab-adab dalam membaca alquran yang perlu diperhatikan:
1. Sebaiknya orang yang membaca alquran sudah dalam keadaan berwudhu, membersihkan gigi (bersiwak), memakai pakaian yang suci, dan tempat yang bersih serta suci.
2. Memilih tempat yang tenang dan waktu yang tepat untuk membaca alquran. Hal ini bertujuan agar kita dapat berkonsentrasi serta memahami makna ayat yang kita baca.
3. Hendaknya seseorang yang membaca alquran memulai dengan membaca isti’adzah dan dilanjut dengan basmalah pada setiap awal surat kecuali surat At-Taubah, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat An-Nahl ayat 98:
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: “Apabila kamu membaca alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”
4. Disunnahkan untuk memperindah suara saat membaca alquran. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
زينوا القرآنَ بأصواتِكم ؛ فإنَّ الصوتَ الحسنَ يزيدُ القرآنَ حسنًا
Artinya: “Hiasilah alqur’an dengan suara kalian. Sesungguhnya suara yang bagus itu menambah bagus alqur’an,” (HR Abu Dawud, ad Darimi, al Hakim, dan al Baihaqi).
5. Membaca alquran secara tartil dengan memperhatikan hukum-hukum tajwid dan menghafalkan sesuai dengan makhraj dan tartil. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surat Al-Muzammil ayat 4:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: “Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah alquran itu dengan perlahan-lahan.“
6. Merenungi dan menghayati makna ayat yang dibaca, berinteraksi dengan bacaan dan maknanya. Jika terdapat ayat tentang surga maka memohon surga kepada Allah, berlindung dari neraka bila membaca ayat tentang neraka. Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat Shad ayat 29:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”
7. Mendengarkan bacaan alquran dengan baik dan diam atau tidak berbicara. Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat Al-A’raf ayat 204:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Dan apabila dibacakan alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
8. Hendaklah seseorang menjaga alquran dengan tekun membacanya dan mempelajarinya serta senantiasa menjaga hafalan yang dimiliki dengan mengulang-ulang agar tidak lupa. Rasulullah SAW bersabda:
عن أَبي موسى – رضي الله عنه -، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( تعاهدوا هَذَا القُرْآنَ ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أشَدُّ تَفَلُّتاً مِنَ الإبلِ فِي عُقُلِهَا )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Artinya: “Dari Abi Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: Hafalkanlah (dan rutinkanlah) membaca alquran. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, alquran itu lebih mudah lepas daripada unta yang lepas dari ikatannya,” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
9. Hendaknya seseorang tidak menyentuh alquran kecuali dalam keadaan suci. Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat Al-Waqiah ayat 79:
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Artinya: “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.”
10. Disunnahkan menyaringkan bacaan alquran selagi tidak ada unsur atau niat negatif, seperti riya atau serupa dengannya, tidak mengganggu orang yang sedang sholat atau sedang membaca alquran.
11. Berhenti membaca jika sudah mengantuk, karena Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ فَاسْتَعْجَمَ الْقُرْآنُ عَلَى لِسَانِهِ فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ فَلْيَضْطَجِعْ
Artinya: “Apabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit membaca Al Qur’an hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur),” (HR. Muslim).
Demikianlah adab-adab dalam membaca alquran. Semoga kita bisa berusaha melaksanakan yang terbaik sesuai dengan apa yang telah Rasulullah ajarkan.
Wallohu A’lam
dilansir dari https://jurnalistik.tsirwah.com/11-adab-dalam-membaca-dan-mendengarkan-al-quran-nomor-4-sering-dilupakan/
0 comments:
Posting Komentar